2014-01-23

Perbedaan Etika dan Etiket

UJIAN TENGAH SEMESTER
ETIKA PROFESI
“ Perbedaan Antara Etika dan Etiket”
Disusun oleh :

Nama          : Desy Kurniasari
NIM            : 14030111120013


  Latar Belakang

          Kesalahpahaman dalam mengartikan sebuah kata saat ini masih sering terjadi. Kesalahpahaman atau juga biasa disebut dengan “salah kaprah” dalam mengartikan kata menjadi sebuah makna yang benar masih sering terjadi kekeliruan penafsiran.
            Hal ini memang sering terjadi, dimana penggunaan kata etika dicampuradukan dengan kata etiket. Padahal kedua kata tersebut memiliki arti yang berbeda. Dimana kata etika mengacu pada moral dan kata etiket mengacu pada sopan santun. Dalam penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, kedua kata-kata tersebut masih terjadi kesalahan dalam penafsiran. Hal ini dilakukan oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia (sejak edisi 1988), dimana kata ‘moralitas’ dijelaskan sebagai ‘sopan santun’ yang berarti kata moralitas masuk kedalam kategori Etiket. Padahal etiket sendiri artinya berkaitan dengan sopan santun. Kenyataanya, kata “moralitas” sesungguhnya masuk kedalam kategori Etika, karena “moralitas” itu berkaitan dengan yang baik dan buruk. Dalam penerapannya, etika dan etiket bisa dilakukan secara offline ( tindakan secara langsung dalam masyarakat) dan online (menggunakan media sosial).
            Jika biasanya etiket itu bentuknya tidak tertulis, atau biasanya merupakan sebuah tata cara yang harus dilakukan orang semestinya, contoh tata cara makan, tata cara bertamu, dsb. Akan tetapi melalui twitter etiket bentuknya bisa tertulis yakni melalui kalimat-kalimat yang dituliskan dalam twitternya apakah sebenarnya sudah memenuhi etiket yang semestinya atau bahkan belum.
            Fenomena penerapan perilaku etika dan etiket tidak hanya terjadi secara offline saja saat ini. Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, penerapan perilaku etika dan etiket dapat dilakukan secara online saat ini. Dinataranya adalah dengan menggunakan media sosial twitter. Twitter sendiri sesungguhnya adalah sebuah akun pribadi yang dimiliki seseorang untuk bisa saling berbagi informasi dengan orang lain dari belahan dunia manapun. Karena pada dasarnya akun twitter dirancang berbasis informasi, dan bukan berbasis pertemanan seperti facebook. Akun twitter yang sifatnya privasi berubah menjadi ruang publik karena dapat dinikmati oleh orang lain diberbagai dunia meskipun tidak saling mengenal. Akan tetapi kecanggihan media sosial ini tidak di imbangi dengan perilaku etika dan etiket yang semestinya.
            Contohnya, twitter adalah media sosial yang hanya dirancang menuliskan informasi singkat maksimal 140 karakter saja. Akan tetapi orang-orang pengguna twitter sering menyalahgunakannya dengan menulis lebih dari 140 karakter dengan mengunakan twittlonger. Hal ini merupakan pelanggaran etiket, karena penulisan kalimat lebih dari 140 karakter menyalahi aturan atau kepantasan dalam bertwitter. Selain itu memaki, mengeluh, mengomel, dan mencela orang lain lewat twitter juga merupakan suatu bentuk pelanggaran etiket, karena pada dasarnya perbuat memaki, mengomel, dan mencela orang lain merupakan tindakan yang tidak santun.
            Sedangkan tindakan yang dilakukan seseorang dengan membajak atau copy paste tulisan orang lain dengan tidak mencancumkan kembali sumbernya bisa dikatakan dengan pelanggaran etika di media sosial. Plagiarisme merupakan perbuatan yang buruk dan tidak boleh dilakukan, dan hal ini sudah disepakati oleh semua pihak di seluruh dunia.
Contoh :
*@sibukanplagiat :
   “belajar tanpa berfikir sia-sia, namun belajar tanpa belajar sangatlah berbahaya !” – SOEKARNO
*@siplagiat :
 “belajar tanpa berfikir sia-sia, namun belajar tanpa belajar sangatlah berbahaya !” (tanpa mencamtumkan nama sumber kutipan)

            Masih banyak penerapan etika dan etiket yang dicampuradukan. maka dari itu perlunya pemahaman antara etika dan etiket yang baik untuk dapat melakukan tindakan yang sesuai dengan aturan yang ada di lingkungan masyarakat. Dan disisi lain, dapat membedakan secara jelas antara istilah-istilah yang seharusnya masuk dalam kategori etika atau etiket.

B.     Permasalahan
a.       Menjelaskan pengertian Etika dan Etiket.
b.      Menjelaskan Perbedaan antara Etika dan Etiket
c.       Memberikan contoh-contoh kasus yang memudahkan dalam memahami etika dan etiket yang sesunggunya
d.      Memberikan kesimpulan antara perbedaan etika dan etiket

C.    Permasalahan
a.      Pengertian Etika dan Etiket
            Etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti adat istiadat. Etika adalah sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma moral yang menentukan dan terwujud dalam sikap dan pola perilaku hidup manusia, baik secara pribadi maupun sebagai kelompok.
Etika memuat kriteria apa yang "baik" dan yang "tidak baik", azas yang berkenaan dengan akhlak serta nilai apakah perbuatan itu dapat dilakukan atau tidak.
            Sedangkan istilah Etiket, berasal dari bahasa perancis : etiquette yang pada awalnya berarti label, tanda pengenal, seperti apa yang kita kenal dengan tanda cap atau pengenal yang dilekatkan pada barang. Pengertian etiket kemudian berkembang menjadi semacam persetujuan bersama untuk menilai sopan atau tidak seseorang dalam (satu jenis) pergaulan.

b.      Perbedaan Etika dan Etiket
Terdapat empat macam perbedaan yang membedakan antara etika dan etiket, yaitu :
Etika :
§  Etika tidak terbatas pada cara yang dilakukannya suatu perbuatan, tetapi etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah suatu perbuatan boleh dilakukan atau tidak. Contoh : dilarang meludah di sembarang tempat, dilarang merokok saat di SPBU.
§  Etika selalu berlaku meskipun tidak ada saksi mata, dan tidak tergantung pada hadirnya orang lain. Contoh : berhutang maka harus melunasinya, meskipun orang yang dihutangi sudah lupa.
§  Etika bersifat absolute dan tidak bisa ditwar-tawar. Contoh : tawuran antar supporter sepak bola, tawuran antar pelajar adalah suatu tindakan yang tidak boleh dilakukan, dan tidak ada dispensasi bagi yang melanggarnya. Apabila melanggarnya maka harus di hukum sesuai hukum yang berlaku.
§  Etika menyangkut manusia dari segi dalam ( lahiriah dan batiniah). Contoh : saat pengusaha memberikan jaminan kesejahteraan dan keadilan kepada buruhnya dengan membayarkan gaji tepat waktu.

Etiket :
§  Etiket menyangkut suatu perbuatan yang harus dilakukan oleh manusia. Dimana etiket menunjukan cara yang tepat, artinya cara yang diharapkan serta ditentukan dalam suatu kalangan tertentu. Contohnya saat ingin pergi ke suatu tempat maka sebelumnya harus pamitan kepada kedua orang tua dan mencium tangan kedua orang tua.
§  Etiket hanya berlaku dalam pergaulan. Bila tidak ada orang lain hadir atau tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku. Contoh : bersendawa setelah selesai makan saat bersama orang lain maka akan dianggap tidak sopan. Akan tetapi bersendawa saat dalam keadaan sendirian maka tidak apa-apa, karena tidak ada saksi yang melihat.
§  Etiket bersifat relative. Yang tidak dianggap sopan dalam suatu kebudayaan, maka bisa saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain. Contoh : di budaya timur, saat akan  pergi keluar rumah atau ke suatu tempat maka harus menggunakan pakaian yang rapi dan tertutup. Sedangkan di dunia barat, memakai celana pendek diatas lutut saat bepergian merupkan hal yang dianggap biasa saja.
§  Etiket hanya memandang manusia dari segi lahiriah saja. Contoh : anggota DPR yang sedang mengikuti rapat paripurna untuk membuat suatu undang-undang, pada kenyataannya malah asyik membuka situs porno, yang jelas-jelas melanggar suatu kesopanan (etiket). Anggota DPR yang tampilannya dari luar dianggap profesinya mulia karena mewakili aspirasi rakyat, tapi ternyata didalamnya melakukan perbuatan yang melanggar norma kesopanan.


c.       Studi Kasus
            Partai Demokrat dalam iklan kampanye nya mengatakan “Katakan Tidak Pada Korupsi”.  Akan tetapi pada kenyataannya, orang yang terlibat dalam iklan tersebut sekarang ini malah terlibat kasus korupsi. Mereka adalah Angelina Sondakh dan Andi Mallarangeng. Angelina Sondakh menjadi terdakwa kasus suap wisma atlet dan anggaran pendidikan. sedangkan Andi Mallarangeng menjadi terpidana kasus proyek Hambalang.

Analisis :
            Angelina Sondakh yang selama ini dikenal sebagai publik figure (artis) sekaligus anggota DPR yang baik, ramah. Sedangkan Andi Mallarangeng adalah seorang menteri pemuda dan olahraga (Menpora). Secara etiket, tindakan mereka di dalam iklan tidak ada yang salah, mereka berkata dengan sopan dan santun, serta tegas menyuarakan “Tidak Pada Korupsi”.  Akan tetapi, ketidakjujuran mereka terungkap setelah mengetahui mereka berdua terlibat korupsi maka secara etika hal tersebut tidak dibenarkan.  Secara etika mereka melakukan kesalahan, karena berbohong dan korupsi adalah tindakan yang tidak boleh dilakukan dan hal ini sudah disepakati oleh semua orang di dunia. Dapat dikatakan bahwa kemungkinan orang yang beretiket cenderung munafik dan membohongi diri mereka sendiri. Mereka bisa berbuat baik di depan orang lain karena untuk menghargai orang lain. Akan tetapi perbuatan baik ini tidak murni berasal dari hati nurani mereka. Hal ini membuat kita semakin jelas, bahwa antara etika dan etiket tidak boleh dicampuradukan. Jika kita mencampuradukan etika dan etiket ma  ka kita bisa membuat suatu kesalahan dalam menilai perilaku orang lain. Banyak penipu yang berhasil mengelabui korbannya karena mereka bertindak sopan santun. Maka dari itu kita harus membedakan antara etika dan etiket dalam penafsirannya sehingga tidak keliru dalam bertindak sesuatu.

D. Kesimpulan
                 Etika menghimbau orang untuk bertindak sesuai dengan moralitas, tetapi bukan karena tindakan tindakan itu diperintahkan oleh moralitas ( orang lain), melainkan karena ia sendiri tahu bahwa hal itu memang baik untuknya. Disini etika menekankan dan mengatur tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh manusia dalam kehidupan secara umum.
                 Sedangkan Etiket membawa semacam sikap yang mengandung di dalamnya nilai sopan santun dalam pergaulan. Sopan santun ini lebih menyangkut tata cara lahiriah dalam pergaulan sehari-hari. Disini etiket menekankan dan mengatur apa yang pantas dan tidak pantas dilakukan oleh manusia dalam pergaulan sehari-hari.


DAFTAR PUSTAKA
Bartens, K. 1993. ETIKA .Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Drs. H. Salam, Burhanuddin. 2002. ETIKA SOSIAL: Asas Moral dalam Kehidupan Manusia.Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Sumaryono, E. 1995. Etika Profesi Hukum. Yogyakarta : Kanisius.
Drs. H. Salam, Burhanuddin. 2000. ETIKA INDIVIDUAL: Pola Dasar Filsafat Moral. Jakarta : PT. Rineka Cipta.





















2 komentar:

  1. Bosan tidak tahu mau mengerjakan apa pada saat santai, ayo segera uji keberuntungan kalian
    hanya di D*EW*A*P*K / pin bb D87604A1
    dengan hanya minimal deposit 10.000 kalian bisa memenangkan uang jutaan rupiah
    dapatkan juga bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% :)

    BalasHapus
  2. ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
    Promo Fans**poker saat ini :
    - Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
    - Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
    - Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
    Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^

    BalasHapus